Sistem Basis Data


RESUME MATERI TENTANG
DATA INFORMASI & DATABASE, SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA, DAN MODEL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM 

Disusun guna untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Sistem Basis Data
Dosen Pengampu Edy Stiawan, S.Kom






Disusun oleh :
OSI ULFAH              17.MI.0014
 




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PGRI KEBUMEN
TAHUN AJARAN 2018 / 2019



KATA PENGANTAR

            Syukur Alhamdulillah kita sampaikan kepada kehadirat Allah S.W.T. karena dengan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini tepat pada waktunya.
            Sholawat serta salam tak bosan – bosannya kita ucapkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa ummatnya kepada jalan kebenaran yang diridhai oleh Allah SWT dari dunia sampai akhirat.
            Makalah ini berjudul “Rangkuman Tentang Data Informasi & Database, Sistem Manajemen Basis Data dan Model Entity Relationship Diagram (ERD)’’ ditulis dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas individu dalam mata kuliah Sistem Basis Data.
Namun perlu disadari bahwa, masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan ini, oleh karenanya segala perbaikan yang mengarah supaya makalah ini mendekati sempurna, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Atas perhatiannya penulis ucapkan banyak terima kasih.

                                                                        Kebumen, 16 Oktober 2018



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi informasi pada saat ini sangat membantu setiap pekerjaan manusia. Seperti dalam hal pengumpulan data, setiap orang dalam suatu institusi atau perusahaan pasti tidak bisa lepas dari menggunakan DBMS (Database Management System). Dari yang sederhana seperti menggunakan Microsoft Access sampai dengan menggunakan DBMS yang cukup kompleks seperti Oracle. DBMS ini bertujuan untuk mempermudah dalam hal penyimpanan data maupun dalam hal manipulasi data, yang nantinya data tersebut dapat digunakan kembali apabila diperlukan.
Selain teknologi pengumpulan data yang terus berkembang, teknologi penyimpanan data pun terus mengalami peningkatan. Dahulu biasanya suatu media penyimpanan seperti Harddisk mempunyai kapasitas dalam ukuran Giga, tetapi sekarang banyak ditemui kapasitas Harddisk yang sampai pada ukuran Tera. Hal ini sangat membantu suatu sekolah ataupun instansi-instasi lainnya yang akan menyimpan data yang mempunyai ukuran yang cukup besar.

B.     Tujuan
Makalah ini ditulis bertujuan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Sistem Basis Data. Selain itu untuk memperluas wawasan pengetahuan kita tentang Basis Data.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Data, Informasi dan Basis Data
Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda,  peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database) (Ramez, 2000).
Sedangkan menurut George Tsu-der Chou, Basis Data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus.
Informasi ini adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang (Abdul, 1999).
Menurut Encyclopedia of Computer Science and Engineer, para ilmuwan di  bidang informasi menerima definisi standar informasi yaitu data yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
Basis Data menurut Fabbri dan Schwab adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan duplikasi data.
Menurut Ramez Elmasri mendefinisikan basis data lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu:
1.    Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world).
2.   Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
3.    Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan user.


Dari beberapa definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa user untuk berbagai kepentingan (Waliyanto, 2000). Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file).
Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut: Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang  bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin.
Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama (Dzacko, 2007).

B.     Sistem Basis Data
1.      Pengertian Sistem Basis Data
Sistem Basis Data merupakan sekumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personil yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya.
2.      Komponen Sistem Basis Data
Komponen-komponen utama penyusun sistem basis data adalah: 
a.       Perangkat keras
b.      Sistem operasi
c.       Basis data
d.      Sistem pengelola basis data (DBMS)
e.       Pemakai (Programmer, User mahir, user umum, user khusus)
3.      Abstraksi data Sistem basis data biasanya menyembunyikan detil tentang bagaimana data disimpan dan diperlihara. Oleh karena itu, seringkali data yang terlihat oleh  pemakai sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Abstraksi data merupakan level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data


Penjelasan:
a.       Conceptual view merupakan pandangan yang berkaitan dengan  permasalahan data-data apa saja yang diperlukan untuk disimpan dalam basis data dan penjelasan mengenai hubungan antar data yang satu dengan lainnya. Conceptual view dapat disetarakan dengan schema, dilakukan database administrator.
b.      Physical view merupakan bentuk implementasi dari conceptual view, yaitu pandangan tentang bagaimana data disimpan dalam media  penyimpan data.
c.       User view dapat disejajarkan dengan sub-schema.

4.      Penyusun Sistem Basis Data 



Sistem basis data merupakan lingkup terbesar dalam organisasi data. Sistem basis data mencakup semua bentuk komponen data yang ada dalam suatu sistem. Sedangkan  basis data merupakan komponen utama yang menyusun sistem basis data.
5.      Tipe File
Tipe file yang digunakan dalam sistem basis data:
a.       File induk (master file), ada 2 file induk:
1.      File induk acuan (reference master file). Recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya. Contoh : file daftar gaji, matakuliah.
2.      File induk dinamik (dynamic master file). Nilai dari recordnya sering berubah atau diupdate sebagai hasil suatu transaksi. Contoh : file stok barang.
b.      File transaksi (Transaction file), disebut juga file input. Digunakan untuk merekam data hasil transaksi. Contoh file penjualan barang.
c.       File laporan (report file), disebut juga file output. Berisi informasi sementara yang akan ditampilkan sebagai laporan.
d.      File sejarah (history file), disebut juga file arsip (archieval file). Merupakan file yang berisi data masa lalu yang sudah tidk aktif lagi, tapi masih disimpan sebagai arsip.
e.       File pelindung (bakcup file), merupakan salinan dari file-file yang masih aktf di dalam basis data pada saat tertentu. Digunakan sebagai cadangan apabila file basis data yang aktf mengalami kerusakan atau hilang.
6.      Bahasa Basis Data Bahasa basis data merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam berinteraksi, yang telah ditetapkan oleh pembuat DBMS. DBMS dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.       Data Definition Language (DDL) Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur tabel, dll. Hasil dari kompilasi  perintah DDL menjadi Kamus Data, yaitu data yang menjelaskan data sesungguhnya. Contoh : Create, Modify report, Modify structure.
b.      Data Manipulation Language (DML) Berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data, yang berupa insert, update, delete, dll. Ada dua jenis, yaitu prosedural (ditentukan data yang diinginkan dan cara mendapatkannya) dan non prosedural (tanpa menyebutkan cara mendapatkannya). Contoh : dbase 3+, foxbase, SQL, QBE (Fathansyah, 2004).

C.    Data Base Management System (DBMS)
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.
Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
1.      Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang  berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
2.      Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
3.      Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
4.      Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS menurut Walianto (2000) antara lain adalah:
1.      Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau kelkompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan konflik yang terjadi dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
2.      Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.
3.      Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam komputer.
4.      Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
5.      Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna dalam mengolah data.
6.      Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat terjadi kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.
7.      Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka DBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut kebutuhan.
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
1.      Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
2.      Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan  proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
3.      Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat  beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.

D.    Model Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:
1.      Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penyajian data yaitu:
a.     Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data, contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen,  Nilai dan lain sebagainya.
b.    Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas, Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
c.    Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan  berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
2.    Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.
3.    Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan relasional.

E.     Skema dan Instan Basis Data
Skema basis data merupakan deskripsi dari basis data yang spesifikasinya ditentukan dalam tahap perancangan namun tidak terlalu diharapkan diubah setiap saat. Penggambaran skema umumnya hanya berisi sebagian dari deatil deskripsi  basis data.

Sekelompok data yang tersusun dalam satu baris rekaman (record/tuple) dan tersimpan dalam basis data disebut dengan instansi (instance) atau kejadian (occurences).

F.     Arsitektur DBMS
Arsitektur ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik dengan  program aplikasi user. Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Level internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur  penyimpanan basis data dan menggunakan model data fisikal serta mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta  jalur pengaksesan data.
2.      Level konseptual adalah skema yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi tentang entitas, atribut, hubungan dan batasan, tanpa memuat deskripsi data secara detail.
3.      Level eksternal merupakan skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh kelompok user tersebut.
Keuntungan dari arsitektur ini antara lain:
1.        Perubahan skema konsepsual, yaitu adanya perubahan dalam skema konsepsual contohnya penambahan suatu item data tidak akan berpengaruh pada program aplikasi. Tetapi jika skema eksternal tidak sesuai lagi dengan skema konsepsual yang baru maka program aplikasi harus disesuaikan juga.
2.        Perubahan skema internal. Pemisahan antara skema eksternal dan skema internal berfungsi untuk menjaga bila terjadi perubahan skema internal, misalnya ada penambahan “pointer” pada rekaman tidak memerlukan perubahan pada aplikasi.
3.        Perubahan skema eksternal. Adanya penambahan skema eksternal atau pembuatan skema eksternal baru tidak akan berpengaruh pada aplikasi yang ada selama aplikasi tersebut tidak mengakses data berdasarkan skema yang baru.
G.    Komponen DBMS
Komponen-komponen DBMS (Howe, 1991) terdiri dari:
1.      Interface, yang didalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data manipulation language).
2.      Bahasa definisi data (data definition language) untuk skema eksternal, skema konsepsual dan skema internal.
3.      Sistem kontrol basis data (Database Control System) yang mengakses basis data karena adanya perintah dari bahasa manipulasi data.
Contoh bahasa menggunakan komponen-komponen tersebut adalah SQL (Structured Query Language). SQL merupakan bahasa standar yang digunakan oleh kebanykan aplikasi-aplikasi DBMS.

H.    Klasifikasi DBMS
Sistem Basisi Data dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yang terdiri dari:
1.      Klasifikasi berdasarkan model data. Klasifikasi ini terdiri dari model data hirarki, model data jaringan, model data relasional.
a.       Model Data Hirarki
Dalam model ini, data disusun menurut struktur pohon yang merupakan bentuk lain dari abstraksi data untuk basis data akademi. Pada puncak hirarki diesbut dengan akar (root). Tiap entitas tingkat atas (parent) mempunyai satu atau lebih sub-entitas (children) sehingga setiap entitas hanya boleh mempunyai satu induk, tetapi dapat mempunyai banyak anak.
Pada mode data hirarki, hubungan antar entitas dinyatakan dalam satu-banyak (one to many) atau satu-satu (one to one). Dalam satu Universitas terdapat banyak Fakultas dan setiap Fakultas terdapat banyak Dosen atau banyak Mahasiswa, dan seterusnya. Tanda panah menunjukkan derajat keterhubungan “banyak”.
b.      Model Data Jaringan
ntitas dapat mempunyai banyak induk dan banyak anak. Dalam model ini lebih sedikit terdapat data rangkap, namun lebih banyak terdapat hubungan antar entitas, sehingga akan menambah informasi hubungan yang harus disimpan dalam database. Hal ini akan menambah volume dan kerumitan dalam penyimpanan berkas data.
c.       Model Data Relasional
Dalam model ini setiap field dapat dijadikan kunci data. Data rekaman disusun dari nilai yang berhubungan (record). Baris-baris ini akan membentuk tabel yang umunya tersimpan dalam satu berkas (file). Dengan menggunakan model ini, pencarian field dari suatu tabel atau banyak tabel dapat dilakukan dengan cepat. Pencarian atribut yang berhubungan pada tabel yang berbeda dapat dilakukan dengan menghubungkan terlebih dahulu tabel-tabel tersebut dengan menggunakan atribut yang sama (joint operation).
2.  Klasifkasi berdasarkan lokasi penyimpanan data, yaitu DBMS terpusat dan DBMS terdistribusi. Dalam DBMS terpusat basis data disimpan dalam satu komputer media penyimpan sehingga pengguuna sistem mengakses data dari pusat. DBMS terdistribusi, basis data tersebar pada penyimpanan tiap terminal pengguna (client). Antar pengguna dapat mengakses data secara langsung tanpa perlu melalui pusat penyimpanan. DBMS ini memerlukan sistem kontrol yang rumit.
3.  Klasifikasi berdasarkan tujuan DBMS digunakan yaitu tujuan umum (general purpose) dan tujuan khusus (special purpose). Untuk tujuan umum dapat digunakan untuk berbagai tujuan dengan memperlakukan data sama menurut penggunaannya contoh aplikasinya adalah DBASE, ORACLE, FOXBASE dan sebagainya. DBMS tujuan khusus dirancang dan digunakan untuk keperluan tertentu, sebagai contoh pengelolaan data karyawan pada perusahaan Asuransi.


I.       Sistem Pemrosesan Berkas

Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan recordrecord pada file-file yang terpisah, yang disebut juga sistem pemrosesan file. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja.
Kelemahannya dari sistem pemrosesan file ini antara lain:
1.      Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data). Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.
2.      Kesukaran dalam Mengakses Data. Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
3.      Data terisolir (Isolation Data). Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format – format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai. 4 Masalah Pengamanan (Security Problem) Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
4.      Data Dependence. Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data (Wesley & Hill, n.d.).

J.      Enhanced Entity Relationship (EER) Diagram
Model EER berisikan seluruh konsep model ER ditambah konsep-konsep dari subclass dan superclass, dan konsep-konsep yang berhubungan yaitu specialization dan generalization. Konsep lainnya yang termasuk dalam model EER yaitu Category.
1.      Subclass dan Superclass
Dalam beberapa hal, suatu jenis entitas akan mempunyai banyak tambahan subgroup entitas yang sangat berarti dan perlu digambarkan secara nyata karena entitas-entitas tsb penting sekali artinya bagi aplikasi database. Contoh : Entitas-entitas yang merupakan anggota dari entitas EMPLOYEE dikelompokkan menjadi secretary, engineer, manager, technician, salaried_employee, hourly_employee, dll. Himpunan entitas pada tiap-tiap group adalah subset entitas dari entitas EMPLOYEE, yang berarti bahwa setiap entitas yang merupakan anggota dari salah satu subgroup-subgroup ini adalah suatu employee juga. Tiap-tiap subgroup tadi adalah suatu subclass dari entity EMPLOYEE, dan entity EMPLOYEE disebut superclass untuk tiap-tiap subclass tsb. Hubungan antara superclass dan beberapa subclass-nya disebut superclass/subclass relationship. Contoh : EMPLOYEE/SECRETARY dan EMPLOYEE/TECHNICIAN adalah dua superclass/subclass relationships. Sebuah entitas tidak dapat berada dalam database dengan menjadi anggota suatu subclass saja, tetapi entitas tsb juga harus merupakan anggota dari superclass.
2.      Specialization
Specialization adalah proses pendefinisian suatu himpunan subclass dari suatu entitas; entitas ini disebut superclass dari specialization. Himpunan subclass tsb membentuk specialization yang telah didefinisikan berdasarkan beberapa sifat/karakteristik yang istimewa dari suatu entitas pada suatu superclass yang menggambarkan perbedaan yang jelas antara entitas tsb. Contoh : himpunan subclass {SECRETARY, ENGINEER, TECHNICIAN} adalah specialization dari superclass entitas EMPLOYEE dimana perbedaan antara entitas EMPLOYEE berdasarkan pada jenis pekerjaan dari tiap-tiap entitas. Kita dapat mempunyai beberapa specialization dari jenis entitas yang sama berdasarkan perbedaan karakteristik yang istimewa. Contoh : specialization dari entitas EMPLOYEE dapat menghasilkan himpunan subclass {SALARIED_EMPLOYEE, HOURLY_EMPLOYEE}, pada specialization ini perbedaan entitas EMPLOYEE berdasarkan metode pembayarannya.
3.      Generalization
Generalization adalah proses pendefinisian entitas-entitas yang disatukan menjadi entitas superclass tunggal dari entitas aslinya yang merupakan subclass istimewa. Proses generalization dapat dipandang sebagai kebalikan dari proses specialization. Contoh : Kita dapat memandang {CAR, TRUCK} sebagai specialization dari VEHICLE, sebaliknya kita memandang VEHICLE sebagai suatu generalization dari CAR dan TRUCK. Dengan cara yang sama, kita dapat memandang EMPLOYEE sebagai generalization dari SECRETARY, TECHNICIAN, dan ENGINEER.

4.      Categorization
Category adalah kebutuhan yang timbul untuk model suatu relationship superclass/subclass tunggal dengan lebih dari satu superclass dimana superclass-superclass tsb menggambarkan jenis entity yang berbeda. Contoh : Terdapat 3 jenis entitas yaitu : PERSON, BANK, dan COMPANY. Dalam suatu database REGISTERED_VEHICLE, pemilik kendaraan (OWNER) bisa saja perorangan, bank, atau perusahaan. Kita perlu membuat suatu class yang terdiri dari 3 jenis entitas untuk memainkan perannya sebagai pemilik kendaraan. Maka dibuat suatu category OWNER yaitu sebuah subclass dari gabungan (UNION) 3 class yaitu COMPANY, BANK, dan PERSON untuk kepentingan ini.


Pada gambar di atas, terdapat 2 category yaitu OWNER yang merupakan sebuah subclass dari gabungan PERSON, BANK, dan COMPANY, yang lainnya yaitu REGISTERED_VEHICLE yang merupakan subclass dari gabungan CAR dan TRUCK.
Sebuah category dapat mempunyai 2 atau lebih superclass yang menggambarkan jenisjenis entitas yang berbeda, sebaliknya relationship superclass/subclass lainnya selalu memiliki superclass tunggal.
Suatu category adalah subset dari gabungan superclass-nya. Oleh sebab itu suatu entitas yang merupakan anggota OWNER harus berisikan sedikitnya 1 superclass, tetapi tidak harus menjadi anggota dari seluruh superclass. Hal ini menggambarkan batasan bahwa seorang OWNER mungkin saja suatu COMPANY, sebuah BANK, atau perorangan (PERSON).
Perbedaan antara dua gambar di atas (generalize superclass VEHICLE dengan category REGISTERED_VEHICLE) :
a.       Pada generalize superclass VEHICLE :
1.    Setiap mobil dan truk adalah vehicle
2.    Jika dipisahkan, tidak dapat dihindari bahwa akan terdapat jenis entitas lain seperti entitas BICYCLE
b.      Pada category REGISTERES_VEHICLE :
1.      Terdiri dari beberapa mobil dan beberapa truk, tetapi tidak seluruh mobil dan truk yang diregistrasikan
2.      Category registered_vehicle menyatakan hanya mobil dan truk saja, dan bukan jenis entitas lain yang dapat menjadi anggota REGISTERED_VEHICLE (Lucid, n.d.)
K.    Security Database
1.      Authorization
Pemberian hak akses yang mengizinkan sebuah subyek mempunyai akses secara legal terhadap sebuah sistem atau obyek.
Subyek F user atau program
Obyek F database table, view, application, procedure, atau obyek lainnya yang dibuat di dalam sebuah sistem
Jenis-jenis hak akses (privileges) :
a.       Penggunaan nama database yang spesifik
b.      Select (retrieve) data
c.       Membuat tabel (obyek lainnya)
d.      Update data, delete data, insert data (bisa untuk kolom-kolom tertentu)
e.       Menghasilkan output yang tidak terbatas dari operasi query (user tidak dibatasi untuk mengakses record tertentu)
f.       Menjalankan prosedur khusus dan utilitas program
g.      Membuat database
h.      Membuat (dan memodifikasi) DBMS user identifiers dan authorized identifiers jenis lainnya
i.        Anggota dari sebuah kelompok atau kelompok-kelompok user
2.      Views (Subschemas)
Hasil yang dinamik dari satu atau lebih operasi relasi yang beroperasi pada relasi dasar untuk menghasilkan relasi lainnya. View merupakan virtual relation yang tidak secara nyata ada di dalam sebuah database, tetapi dihasilkan atas permintaan user secara khusus.
3.      Backing Up
Proses yang secara periodik menyalin database dan menjurnal (dan memprogram) ke dalam media penyimpanan offline.
4.      Journaling
Proses penyimpanan dan pemeliharaan sebuah jurnal atau log seluruh perubahan terhadap database agar dapat merecover secara efektif jika terjadi kegagalan.
5.      Checkpointing
Titik temu sinkronisasi antara database dan transaksi log file. Seluruh data yang disimpan di tempat sementara akan disimpan di media penyimpanan kedua.
6.      Integrity
Pengontrolan integritas juga membantu memelihara sistem database yang aman dengan mencegah data dari invalid.
7.      Encryption
Penyandian (encoding) data dengan menggunakan algoritma khusus yang merubah data menjadi tidak dapat dibaca oleh program apapun tanpa mendeskripsikannya.

L.    Data Warehousing
1.      Konsep Data Warehousing
Konsep dasar dari data warehousing adalah informasi yang dikumpulkan dalam suatu gudang penyimpanan dan merepresentasikan solusi untuk pengaksesan data didalam sistem non relasional. Sehingga data warehousing dapat disebut sebagai database yang berorientasi pada subyek, terintegrasi, mempunyai Time Variant dan bersifat non volatile untuk kumpulan data yang mendukung dalam pengambilan keputusan.
a.       Berorientasi subyek artinya mengatur semua subyek utama pada suatu organsisasi yang memfokuskan pada basis datanya bukan pada aplikasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
b.      Terintegrasi artinya pemakaian data bersama-sama sering menyebabkan data tidak konsisten sehingga cara pandang pemakai terhadap data menjadi tidak sama. Agar terintegrasi pembentukan sumber data harus standar dan konsisten.
c.       Time Variant, data yang ada pada gudang hanya valid dan akurat pada titik waktu tertentu atau interval tertentu.
d.      Non-volatile, data tidak di-update secara real time tetapi selalu diperbaharui dari sistem operasi pada database yang ada.
2.      Keuntungan dari Data Warehousing
a.       Hasil yang diperoleh dari investasi lebih tinggi
b.      Kompetitif
c.       Meningkatkan produktivitas perusahaan
Jenis database yang tersimpan di dalam media penyimpanan data berdasarkan penggunaan data :
a.       Database yang memiliki data sering di-update disebut data OLTP (Online Transaction Processing). Data OLTP sering juga disebut data operasional, mencerminkan sifat aplikasi database yang dinamik.
b.      Database yang memiliki data sering digunakan untuk query disebut DSS (Decision Support System). Data DSS sering disebut data analitikal, mencerminkan sifat aplikasi database yang relatif statik.
 
M.    Database Multimedia
Database multimedia merupakan perluasan kemampuan basis data yang dapat menyimpan data tidak hanya text akan tetapi dapat berupa suara, gambar, animasi maupun data multimedia lainnya. Dukungan sistem basis data yang dapat menyimpan data dalam format multimedia dapat diberikan oleh ORACLE, PostGreSQL, Ms SQL Server dan beberapa produk lainnya. Format yang saat ini di dukung untuk dapat disimpan dengan baik sebagai salah satu nilai dari field database adalah blob, didalam field ini kita dapat menyimpan data berupa gambar. Dukungan ini sudah diberikan oleh Microsoft SQL server sejak versi 6,5 , postGreSQL 7.2 juga mendukung tipe image. Penyimpanan data dengan format multimedia juga biasa dilakukan dengan trik menyimpan alamatnya (path) dalam salah satu field di database. Trik ini biasanya dilakukan oleh programmer untuk meringankan/memperkecil ukuran basis data sehingga kinerja aplikasi menjadi lebih baik. Pada kasus penyimpanan data blob sebenarnya trik yang sama juga dilakukan, hanya saja manajemen penyimpanannya dilakukan sendiri oleh mesin basis data, sehingga dari sisi programmer terlihat bahwa data blob ini tersimpan dalam field yang bertipe blob tersebut.


BAB II
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda,  peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit.
Informasi ini adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang
Basis Data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus.
Sistem manajemen basis data atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna.
Pengertian dari Model ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

B.     Kritik dan Saran
Penulis memahami masih banyak kekurangan dalam menyusun resume ini, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Semoga laporan ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca secara umum terlebih bagi penulis sendiri
 



DAFTAR PUSTAKA


Abdul Kadir. 1999. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Data, S. B. (n.d.). Database Control.
David M. Kroenke. 2002. Database Processing Fundamentals, Design, and Implementation. Eight Edition. Pretince Hall.
Dzacko, H. (2007). 1 . BASIS DATA ( DATABASE ). Mangosoft.
Fathansyah. (2004). Sistem Basis Data, 1–8.
Jeje. (2011). Basis data multimedia, 1–11.
Lucid, S. (n.d.). Enhanced Entity Relationship Diagram (ERD) | Lucidchart. Retrieved from https://www.lucidchart.com/pages/enhanced-entity-relationship-diagram
Ramez Elmasri & Shamkant B Navathe. 2000. Database System.
R.E. Wyllys. 2003. Database-Management Principles And Applications.
Sitansu S. Mittra. 1991. Principles of Relational Database Systems. International Editions. Prentice-Hall. New Jersey.
Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. J&J Learning. Yogyakarta.
Wesley, A., & Hill, M. G. (n.d.). PENGANTAR BASIS DATA, 1–8.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Grafik/Objek Sederhana Menggunakan Java Netbeans

Membuat Kubus 3D dengan Java Neatbeans

Membuat Animasi Dengan Java Netbeans